Hujan meteor melintasi
wilayah udara Rusia dan ada yang jatuh di beberapa lokasi negara
tersebut. Pecahan meteor yang terbesar jatuh di danau dekat Kota
Chebarkul, Provinsi Chelyabinsk, Jumat 15 Februari 2013 pagi. Beberapa
warga yang sempat menyaksikannya tak menyangka bahwa benda itu adalah
batu angkasa.
Wartawan Tempo Gabriel Yoga sedang berada
di Yekaterinburg ketika peristiwa jatuhnya meteor ini terjadi. Kota
Yekaterinburg terletak sekitar 250 kilometer sebelah utara Chebarkul.
Dia sedang menjalani program S2 di sana. Berikut ini laporannya:
"Saya
sedang mengemudi mobil saat melihat ada semacam bola putih terang
melayang di udara. Saya sempat berpikir itu pesawat jatuh karena arahnya
dari (bandara) Koltsovo ke (daerah) Khimmash," kata Dimitri, warga
Yekaterinburg, dalam siaran radio KP. Belakangan Dimitri sadar
bahwa benda yang jatuh itu tak mungkin pesawat. "Benda itu terbakar
sangat terang dengan ekor asap panjang dan lama sekali bertahan di
udara."
Ekaterina, yang juga tengah mengendarai mobil saat meteor melintas, tak menyangka bahwa itu adalah batu angkasa yang jatuh.
Menurutnya, banyak pengemudi yang langsung menghentikan kendaraannya
lalu melongok dari jendela. "Saya tak dengar bunyi ledakan atau apa pun.
Hanya melihat seperti benda terbakar melayang. Awalnya kemerahan lalu
diikuti cahaya putih terang," katanya.
Leonid Ilich yang
tengah berjalan kaki langsung membalikkan badan saat ada pancaran cahaya
dari arah belakang dan melihat bayangannya memantul jelas di dinding
bangunan. "Bola api itu terbang ke arah selatan. Beberapa detik kemudian
hilang dan berubah jadi semacam titik hitam di horizon," katanya.
Leonid mengatakan ada jejak asap panjang masih terlihat jelas di
angkasa. "Sama seperti jejak asap yang dibuat oleh pesawat, cuma yang
ini lebih panjang dan tebal."
Sebelum ada siaran tentang
meteor, isu kecelakaan seperti pesawat jatuh sempat beredar di
Yekaterinburg. Namun, pihak otoritas Provinsi Sverdlovsk segera
mengeluarkan pernyataan bahwa tak ada kecelakaan serius seperti itu.
Pemerintah
Rusia pun bergerak dengan mengirimkan pasukan militer untuk mengamankan
lokasi jatuhnya meteor. Pecahan meteor yang jatuh di danau itu
menciptakan kawah dengan diameter sekitar 8 meter. Pihak militer Rusia
juga menemukan hal serupa di dekat Kota Zlatoust yang letaknya 80
kilometer dari Chebarkul. Pecahan meteor juga diberitakan sampai ke
Kurgan dan Tyumen, bahkan di wilayah negara tetangga Rusia, Kazakstan.
Saat melintas di langit Yekaterinburg, getaran meteor itu menyebabkan
kaca-kaca gedung pecah dan melukai sekitar seribu orang, 200 di
antaranya adalah anak-anak. Dua orang dewasa dinyatakan dalam kondisi
kritis. Meski menimbulkan korban luka, peristiwa ini bisa dihitung
sebagai "keberuntungan".
Batu angkasa tersebut bisa saja
menyebabkan dampak yang lebih dahsyat jika jatuh di lokasi strategis
seperti kawasan industri pembangkit listrik. Sekitar 50 kilometer
sebelah timur Yekaterinburg ada pembangkit listrik tenaga nuklir
Beloyarsk.
"Kami tak merasakan apa pun. Meteor itu melayang
jauh dari tempat ini," kata seorang petugas jaga PLTN. Stasiun tersebut,
menurutnya, sudah didesain dengan keamanan tingkat tinggi meski ada
saat di mana bahaya sulit ditanggulangi. "Jika tiba-tiba ada benda
besar, semacam pesawat, jatuh, stasiun ini sulit mengatasi dampaknya,"
katanya.
Sekarang di Beloyarsk tengah dibangun unit pembangkit
keempat dan sistem keamanan ditingkatkan untuk menghadapi ancaman serius
semacam itu. "Berharap semoga tak ada meteor berbahaya ke sini."
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/02/16/117461726/Ini-Kesaksian-Tempo-dari-Lokasi-Meteor-Jatuh-Rusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar