Lokasi: Bandara Tenerife, Kepulauan Canary
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Jumlah korban tewas dari pesawat Pan Am adalah semua 234 penumpang dan 14 awaknya, sedangkan Pan Am 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317 penumpang tewas. Kecelakaan ini merupakan peringkat tertinggi kematian manusia dalam sejarah penerbangan.
Investigasi menunjukkan bahwa, selain usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan juga oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang berlogat Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar penerbangan sehingga membingunkan ATC. Selain itu, peralatan knmunikasi dan lainnya juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat. Kondisi ini diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu.
Lokasi: Ueno, Jepang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Kecelakaan disebabkan oleh bagian ekor pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah lepas landas, akibatnya pecahnya dinding penyekat bagian buritan. Terlepasnya bagian ekor ini merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan, mengakibatkan pesawat hanya melayang-layang “tak terkontrol” selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya jatuh.
Sebenarnya, pilot mencoba mencari tempat mendarat darurat. Mula-mula kembali ke Bandara Haneda di Tokyo, tempat pesawat ini lepas landas. Ketika pesawat semakin tidak terkendali, pilot mencoba terbang menuju pangkalan militer Amerika Serikat di Yokota. Namun semua usaha tersebut sia-sia.
Lokasi: Charkhi Dadri, India
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Sementara, Saudi Arabian Airlines Boeing 747 yang membawa 312 penumpang lepas dari bandara Delhi dan mengarah ke pesawat Kazakhstan. Kru pesawat diinformasikan aman hingga ketinggian 4.300 kaki. Pada saat yang sama, pesawat Kazakhstan telah turun melewati ketinggian 4.300 kaki, dan pastilah pesawat ini melintas di bawah pesawat Arab Saudi. Namun celakanya, operator Kazakhstan baru menginformasikan kru agar tetap pada ketinggian 4.600 kaki. Secara otomatis, kru pesawat menaikkan lagi pesawatnya, hingga akhirnya tabrakan pun tak bisa dihindari. Semua penumpang kedua pesawat, yaitu 349 orang tewas. Ini merupakan tabrakan di udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan.
Lokasi: Ermenonville, dekat Senlis, Prancis
Meninggal: 346 orang
Selamat: -
Tanggal 3 Maret 1974, pesawat ini terbang dari Paris menuju London. Ketika terbang di atas kota Meaux, Prancis, terdengar suara ledakan dari pintu kargo belakang. Kemudian lantai kabin diatas kargo runtuh, menghancurkan kendali pesawat. Para pilot berjuang untuk mengendalikan pesawat selama 72 detik sebelum akhirnya jatuh di hutan. Pesawat pun hancur dan menewaskansemua penumpang serta awaknya. Penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat kerusakan pintu kargo belakang.
Lokasi: dekat Kerman, Iran
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Kecelakaan Iran IIyushin II-76 adalah kecelakaan pesawat paling mematikan di Iran. Kecelakaan yang terjadi tanggal 19 Februari 2003 ini, menewaskan 302 orang, kebanyakan dari mereka anggota Garda Revolusi Iran. Kecelakaan ini memiliki sedikit sekali informasi. Laporan resmi mengatakan penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat cuaca buruk, yaitu angin kencang dan kabut tebal. Beberapa sumber berspekulasi bahwa kecelakaan itu mungkin akibat tabrakan di udara, masalah mekanis, atau aksi teroris.
Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Kerusakan akibat api memaksa mereka untuk mematikan mesin bagian tengah. Pesawat mendarat dengan selamat, tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari kendaraan darurat yang sedang menantinya. Akibatnya, penyelamatan pun terlambat. Ditambah lagi, pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas penyelamat sampai lima belas menit setelah pendaratan. Akibatnya, semua penumpang dan awak pesawat meninggal karena menghirup asap selama awal evakuasi. Setelah kejadian ini, sumber api masih belum dapat diketahui.
Lokasi: Kinshasa, Republik Demokratik Congo
Meninggal: kurang lebih 300 orang, termasuk 2 awak pesawat
Luka parah: 253 orang
Lokasi: Teluk Persia
Meninggal: 290 orang
Selamat: -
Saat itu Vincennes sedang melewati Selat Hormuz, di dalam wilayah perairan Iran, dan saat serangan, IR655 juga dalam berada dalam wilayah udara Iran. Menurut pemerintah AS, para kru mengidentifikasi IR655 sebagai pesawat tempurF-14 Tomcat. Sedangkan menurut pemerintah Iran, Vincennes sengaja menembak jatuh pesawat sipil.
Pada tahun 1996, Amerika Serikat dan Iran mencapai kesepakatan dalam penyelesaian yang terkait dengan insiden itu di Mahkamah Internasional. AS setuju untuk membayar US$ 61.800.000 sebagai kompensansi kepada keluarga korban Iran. Namun secara resmi, AS tidak pernah mengaku bersalah atau meminta maaf kepada Iran.
Lokasi: Bandara O’Hare, Des Plaines, AS
Meninggal: 273 orang, termasuk 2 jiwa di darat
Selamat: -
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Chicago menuju Los Angeles dan telah bersiap untuk lepas landas. Saat lepas landas (tepatnya ketika rotate – menaikan hidung pesawat), mesin kiri pesawat terayun-ayun dan terlepas. Ketika terlepas, mesin tersebut mengenai bagian depan sayap dan merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan.
Ketika menyadari apa yang terjadi, pilot melambatkan kecepatan pesawat. Pesawat tersebut menjadi miring ke kiri dan jatuh di lapangan kosong dekat tempat parkir trailer di ujung landasan. Puing-puing mesin kiri pesawat ditemukan berceceran di landasan pacu sesaat setelah pesawat tersebut jatuh.
Lokasi: Laut Okhatsk dekat Pulau Moneron, Uni Soviet
Meninggal: 269 orang
Selamat: -
Setelah menyadari melalui jalur yang salah, kru pesawat mencoba mengembalikan ke jalur yang benar. Saat itu, pesawat berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Korean Airlines 007 memang tak seharusnya melewati pangkalan Soviet, melainkan melewati Samudra Pasifik dan Jepang.
Tragisnya hubungan kedua negara adidaya itu (AS dan Uni Soviet) sedang tidak baik. Radar Uni Soviet mengira bahwa Korean Airlines 007 adalah pesawat mata-mata Amerika Serikat. Soviet lalu mengirim beberapa pesawat Sukhoi Su-15 untuk menembaknya. Setelah ditembak, api menyala di bagian belakang pesawat. Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan menjadi dua bagian. Pesawat lalu jatuh ke laut Okhatsk 12 menit kemudian. Peristiwa ini menewaaskan 240 penumpang dan 29 awak. Kecelakaan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar